Sejarah sebagaimana dikutip oleh Hasan Asari dari pandangan Kuntowijoyo sebagai sebuah “rekonstruksi masa lalu di mana ada dinamika manusia dalam sejarah kehidupannya di berbagai tempat dan masanya yang antara lain berupa: perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan”. Perubahan dapat terjadi dengan cara cepat atau lambat dalam suatu peristiwa sejarah. Dalam kesempatan ini dikaitkan dengan Lembaga pendidikan lebih khusus lagi yang berkaitan dengan Pendidikan Islam.” Sejarah dalam kaitan Pendidikan Islam atau sejarah keilmuannya ditandai oleh dinamika sebagai hasil kreatifitas manusia pada masanya. Pendidikan Islam basis utamanya kitab suci Quran dan Hadits serta ijtihad kaum intelektualnya dan bermakna secara sosial dan lingkungan manusia itu sendiri. (Asari, 2018; Kuntowijoyo, 2005). Sejarah Pendidikan islam diawali pada masa Rasulullah, kemudian masa shahabat, dan masa Bani Ummayah, Abbasiyah dan era berikutnya. Pendidikan Islam dari Timur tengah itu mempengaruhi pendidikan di Nusantara. Pendidikan di Nusantara telah melalu masa penjajahan, masa Orde Lama, Orde Baru dan masa reformasi. Pendidikan Islam telah mengambil bentuk ada yang disebut dengan Pendidikan Quran, Pendidikan Tahfizul Quran, Pendidikan Dinyah, Pesantren dan Madrasah yang dikatagorikan pendidikan dalam pendidikan usia dini, dasar dan menengah dan ada pula pendidikan dalam jenjang Pendidikan tinggi Islam yang berkembang pesat di tanah air. Pendidikan ini bagian dari mencerdaskan anak bangsa…
Sebagai wujud keberadaan Masjid kampung Siglap yang telah menyelenggarakan pendidikan al-Qur’an, para-alumni merupakan bukti nyata pelaksanaan kegiatan tersebut. Para alumni atau bekas murid yang pernah belajar di Masjid Kampung Siglap pun telah Berjaya dan bekerja di berbagai Instansi yang berada di Singapura. Diantara alumni yang dapat memberikan kesaksian adalah Suryadi, beliau menyampaikan bahwa setiap sesi pembelajaran modul dijalankan secara dalam talian dan ini sangat memudahkan para pelajar yang tinggal jauh dari Masjid Kampung Siglap. Sehingga tetap dapat belajar dengan baik dan maksimal. Adapun topik yang diajarkan seputar ulumul qur’an, tajwid dan juga masalah fiqh baik classic hingga fiqh kontemporer. Namun demikian, beliau juga menyarankan untuk diadakan seminar ulumul qur’an bagi masyarakat islam Singapura secara umum supaya ramai dan dapat meraih manfaat dari ilmu tersebut. Sama halnya yang disampikan oleh Nazurah, bahwa pembelajaran yang dijalankan selama 8 minggu bagi setiap modul yang diadakan namun mendapat manfaat ilmu yang lebih banyak. Dan juga, walaupun mengambil masa selama 2 jam untuk setiap sesinya, pembelajaran berlangsung dalam talian sangat menyenangkan. Dari itulah beliau menyarankan agar mengadakan kursus-kursus al-Qur’an secara dalam talian bagi masyarakat secara umum dan tidak hanya terkait di Masjid Kampung Siglap sahaja, namun dapat lebih ramai manfaat ilmu al-Qur’an. Kemudian Nurul Sarah…
Islam hadir ke muka bumi diawali dengan ajaran literasi dengan perintah membaca (iqra`) yang penuh makna (hikmah). Semangat literasi dalam pendidikan dan dakwah menjadi motivasi bagi setiap gerakan perubahan dan kemajuan di tengah umat Islam dari zaman ke zaman. Semangat membaca dan menulis tersebut harus terus ditanamkan, dipupuk dan dikembangkan sehingga melahirkan generasi yang gemar membaca dan menulis serta mengajar. Sebab, tahapan inilah yang menjadi pintu masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan membawa perubahan bagi kehidupan. Bahkan, cinta yang tumbuh dan bersemai dalam hati, juga selalu diawali dengan literasi. Cinta yang berwujud dalam keindahan dan kerinduan kepada orang terkasih, awalnya juga tumbul di dalam kalbu seseorang, lalu dituangkan lewat tulisan dan diungkapkan dengan lisan. Memang, cita dan cinta tidak cukup diungkapkan hanya didasari kemampuan membaca dan menulis serta menyampaikannya, akan tetapi diperlukan seni atau perasaan yang lembut dalam hati agar ungkapan atau narasi tersebut menjadi indah dan menarik. Intinya, literasi tidak pernah lepas dari setiap langkah manusia meraih cita dan menebarkan cinta, hingga apa yang diimpikan dapat terwujud menjadi kenyataan sesuai dengan harapan.
Dakwah secara terminologis dalam syariat Islam digunakan untuk beberapa pengertian dari perspektif penyebaran maupun dalam aplikasi materi dakwah dalam kehidupan. Namun demikian penertian dakwah secara umum untuk mengajak manusia menerima petunjuk-petunjuk atau pesan Ilahi yang bersumber dari al-Qur’an maupun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam bentuk perkataan, perbuatan maupun ketetapannya. Dalam konteks ini dakwah tersebut merupakan kewajiban setiap Muslim, bukan suatu pekerjaan yang sifatnya boleh atau tidak dilakukan, sebab esensi dakwah mengajak manusia menuju jalan yang lurus (shirath al-mustaqim) untuk memperoleh hidayah Allah melalui berbagai materi dakwah salah satunya dalam bentuk pembelajaran agama Islam. Secara substansil buku ini mengandung materi dakwah Islamiyah dalam pembelajaran agama Islam, meliputi: thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, munakahat, dan sebagainya disertai dalil-dalil dari Al-Quran, As-Sunnah, dan Ijma`.
Dalam perspektif pendidikan agama Islam, ibadah apa pun yang dilaksanakan harus dilandasi dengan perintah yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Untuk mencapai kekhusyuan di dalam shalat ternyata dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan metode praktik secara langsung. Dalam praktiknya metode pendidikan shalat khusyuk yang dapat dilatihkan secara sistimatis bagi siapa pun yang menginginkan untuk melaksanakan shalat khusyuk. Shalat lima waktu terutama yang diwajibkan itu jika dilaksanakan tanpa adanya kekhusyuan tidak memiliki nilai apa pun dalam pandangan Allah karena tidak mencapai tujuan dan tidak memiliki manfaat bagi dirinya dan orang lain. Setiap manusia mempunyai kemampuan psikhis secara bathiniah sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan, tetapi seringkali tidak pernah serius untuk menggali dan mengembang-kannya yang berakibat sering terjadi kebingungan disaat ada masalah mempengaruhi perasaan. Kegelisahan dan kecemasan dibiarkan mendera sampai akhirnya menyebabkan sakit dan depresi. Kemampuan dan potensi yang ada itu sebenarnya dapat diatur dan dikembangkan dengan metode dan teknik pendidikan shalat khusyuk sebagai meditasi islamy. Selama ini shalat khusyuk dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi pelakunya, karena kebanyakan tidak mengetahui dan belum merasakan ketinggian nilai spiritual yang ada di dalam shalat khusyuk yang disebutkan Allah sebagai pemenang.
Aqidah merupakan asas dalam melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan bagi seorang muslim, Aqidahlah yang menentukan perbuaan itu dapat berpahala atau tidak, ketiadaan aqidah dalam diri seseorang akan menjadikan dirinya lepas dari belenggu ritualitas keagamaan yang menjadikannya bebas melakukan hal apapun, tentu ini akan menjadikan seseorang sangatlah merugi dalam kehidupannya. Sedangkan akhlak merupakan perilaku kebiasaan yang muncul dalam merespon stimulus yang datang pada jiwa, perbuatan itu menjadi akhlak manakala menetap dan terbiasa dilakukan, jadi bukan perbuatan spontanitas semata, akhlak meruapakan cerminan diri seseorang semakin baik akhlaknya seseorang maka semakin baik tingkah lakunya. Dalam perspektif pengetahuan maka aqidah dan akhlak sebagai penggerak perbuatan seseorang, dalam istilah umum sering disebutkan “aqidah sebagai akar dan akhlak sebagai buah”. Aqidah yang kuat akan menghantarkan seseorang pada perbuatan yang baik, dan sebaliknya munculnya perilaku yang buruk disebabkan karena aqidahnya lemah. Pembelian full document e-Book (PDF): Rp20.000,- klik BELI Pembelian full document e-Book (PDF): Rp20.000,- klik BELI