Dampak COVID-19 yang besar terhadap dunia pendidikan harus ditanggulangi dengan berbagai cara.  Buku ini berisi gagasan atau ide terkait penanggulangan masalah belajar terutama bahasa Inggris  pada masa pasca pandemi COVID-19. Buku ini membahas upaya-upaya yang dilakukan masyarakat seperti orang tua dan lingkungan sekitar  rangka melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif selama masa pandemi. Gagasan pembelajaran disajikan  dengan melihat karakteristik peserta didik yang terdampak COVID-19 serta berbagai teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi dan kemadirian. Pendidikan karakter merupakan salah satu penunjang keberhasilan kemadirian dalam belajar.  Buku ini disusun berdasarkan penelitian lapangan, telaah literatur dan dokumen, diskusi serta pemikiran para ahli di bidang pengajaran bahasa Inggris. Buku ini terdiri dari hasil penelitian yang mengangkat isue-isue tentang pengajaran bahasa Inggris, pendidikan karakter, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam menanggulangi permasalahan yang muncul akibat pandemi COVID-19.  Semoga buku ini bermanfaat bagi warga kampus Universitas Ibn Khaldun Bogor yaitu dosen dan mahasiswa serta mitra terkait dan masyarakat luas.

Pada Lingkungan bermasyarakat, diperulkan masyarakat saling yang saling bahu membahu berkontribusi dengan berbagai cara. Pendidikan dan ekonomi merupakan sektor yang paling terdampak. Buku ini berisi gagasan atau ide terkait pemberdayaan generasi muda melalui berbagai kegiatan pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar, yaitu lingkup masjid, Rukun Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW) terutama dalam peningkatan literasi dan kewirausahaan. Buku ini membahas upaya-upaya yang dilakukan generasi muda desa dalam memberi pendampingan pembelajaran, pembinaan karakter dan kewirausahaan. Buku ini disusun berdasarkan penelitian lapangan, telaah literatur dan dokumen, diskusi serta pemikiran para ahli di bidang kemasyarakatan yang terdiri dari kumpulan hasil penelitian yang mengangkat isue-isue tentang pemberdayaan generasi muda desa yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam menanggulangi permasalahan yang muncul di masyarakat. 

Kebijakan Program Merdeka Belajar -Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dalam memfasilitasi hak belajar tiga semester bagi mahasiswa di dalam atau di luar program studi. Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah diseminarkan dan Lokakarya dalam Program ISS-PKKM yang dilaksanakan pada Oktober dan November 2022 dengan melibatkan Narasumber dari Kemedikbud-Ristek, Perguruan Tinggi, Pimpinan Rektorat dan Fakultas di lingkungan Universitas Ibn Khaldun Bogor atas pembaiyaan dari Kementerin Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Beberapa aspek dalam interaksi di dalam kelas sangat terkait  dengan pembelajaran bahasa Inggris pada anak sebagai proses pemerolehan, pemelajaran, dan pembelajaran berbahasa. Kelas imersi memberi banyak keuntungan karena selain menyediakan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk menggunakan bahasa asing secara langsung.  Dalam proses negosiasi makna siswa tidak hanya  memperoleh konsep baru terkait pengetahuan. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan kemampuan  menyatakan ide/gagasan/perasaan ’how to say’  sekaligus mengembangkan ide itu sendiri ’what to say’.  Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris masih dilakukan secara konvensional dengan durasi waktu yang sangat terbatas. Berbahasa adalah berkomunikasi sehingga memerlukan konteks yang bervariasi agar siswa dapat terampil menggunakan bahasa yang sedang dipelajari melalui kegiatan interaksi sebagai salah satu kunci dalam pemelajaran dan pembelajaran bahasa.

Teknologi pendidikan memberi alternatif pengembangan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Pada era industri 4.0, teknologi informasi banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Buku ini berisi hasil penelitian, gagasan atau ide terkait pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi serta pemberdayaan masyarakat untuk menunjang taraf hidup yang lebih baik. Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian lapangan, telaah literatur dan dokumen, diskusi serta pemikiran para ahli di bidang terkait. Buku ini hasil penelitian yang mengangkat isue-isue tentang pengembangan media pembelajaran dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran serta beberapa upaya pemberdayaan generasi muda desa yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam menanggulangi permasalahan yang di tengah masyarakat.  Semoga buku ini bermanfaat bagi warga kampus Universitas Ibn Khaldun Bogor yaitu dosen dan mahasiswa serta mitra terkait dan masyarakat luas.

Setiap warga negara berhak mendapatkan pelindungan dari segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan tindak seksual sesuai dengan ajaran agama apa pun dalam negara Republik Indonesia yang berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Semakin meningkatnya kekerasan seksual yang terjadi pada ranah komunitas perguruan tinggi secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada kurang optimalnya penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi sehingga dapat menurunkan kualitas pendidikan tinggi dan mencoreng nama baik perguruan tinggi.

Kinerja Kepala Sekolah dalam mengelola pendidikan perlu ditingkatkan terhadap prestasi sekolah secara umum dan khususnya bagi prestasi para guru, prestasi siswa dan pegawai di lingkungan sekolah. Kepala sekolah dapat menggunakan strategi dan kemampuan yang optimal untuk mencapai prestasi tersebut sebagai bentuk kinerjanya. Kinerja Kepala Sekolah dapat dilihat dari prestasi yang dicapai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan menggunakan segenap kemampuannya untuk mencapai hasil yang maksimal. Kepala sekolah juga sebagai manajer pendidikan dan perlu mengoptimalkan fungsi kepemimpinan untuk membangun koordinasi yang nyaman dan efektif dengan segenap komponen sekolah untuk mencapai tujuan organisasi sekolah.

Kreativitas guru merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar guna menunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Guru sebagai pendidik profesional memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Upaya untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman guna mencapai perkembangan dan keberhasilan belajar peserta didik, maka kreativitas guru dalam berbagai aspek yang berorientasi pada pelayanan pendidikan dan pencapaian mutu lulusan yang unggul. Salah satu masalah yang dihadapi guru di Sekolah/Madrasah saat ini adalah belum optimalnya kreativitas guru. Padahal, peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting karena menjadi ujung tombak keberhasilan dalam pencapaian hasil pembelajaran, sehingga kreativitas guru sangat diperlukan guna mendorong untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah/madrasah guna menghasilkan lulusan yang berkualitas. Buku ini dapat menjadi pegangan para guru dan para peminat di bidang pendidikan.

Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar (SD) merupakan layanan yang dapat menghantarkan setiap peserta didik mencapai kematangan dan kemandirian. Peserta didik di sekolah dasar berada pada rentang usia 7 sampai 12 tahun. Rentang usia tersebut berada pada dua fase perkembangan, yaitu Fase Tamyiz (rentang usia 7-10 tahun) dan Fase Amrad (rentang usia10-15 tahun). Dua fase tersebut adalah Fase Baligh dan Aqil Baligh, yaitu fase perkembangan manusia dalam perspektif psikologi Islam sebagai fase perkembangan yang menentukan. Pada fase inilah setiap individu telah dibebani tanggung jawab dan dituliskan seluruh perbuatannya didalam buku catatan amal yang kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. Pendidikan pada fase pra baligh merupakan pendidikan yang komprehensif mencakup pendidikan bersinergi pada tiga lingkungan (pendidikan sekolah, rumah dan masyarakat). Layanan bimbingan dan konseling islami di sekolah dasar dalam penyelenggaraannya berbentuk program-program kegiatan yang bertujuan untuk menghantarkan peserta didik mencapai kesehatan dan kematangan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Program kegiatan bimbingan dan konseling mengacu pada Standar Kemadirian Peserta Didik (SKKPD). Buku ini hadir sebagai terobosan baru dalam bentuk program bimbingan dan konseling islami di sekolah dasar yang betul-betul konsern dalam mempersiapkan peserta didik memasuki pintu gerbang usia baligh. Didalamnya dibahas tentang perspektif fase perkembangan yang islami, tugas-tugas perkembangan fase…

Masyarakat sebagai komunitas yang memiliki kekhasan dan kebhinekaan suku, sosial, budaya, seni, ekonomi, dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang perlu dijaga, dipelahara, dan dilestarikan yang berbasis pada etika dan toleransi. Pemhaman terhadap etika secara umum selalu dikaitkan dengan sikap dan perilaku manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya di masyarakat. Sedangkan toleransi selalu disandingkan dengan sikap dan perilaku manusia dalam pergaulan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai dan norma-norma adat dan budaya masyarakat. Masyarakat sebagai realitas sosial yang terbagi ke dalam tiga bentuk itu memiliki karakter sosiologis yang berbeda. Masyarakat merupakan realitas sosial obyektif diartikan sebagai gejala-gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sering dihadapi oleh individu sebagai fakta. Masyarakat sebagai realitas sosial subyektif diartikan sesuatu yang terbentuk pada diri khalayak yang berasal dari realitas sosial objektif dan realitas sosial simbolik. Masyarakat sebagai realitas sosial simbolik adalah bentuk simbolik dari realitas sosial objektif, yang biasanya diketahui oleh khalayak dalam bentuk karya seni, fiksi, budaya, ekonomi, agama dan sebagainya. Masyarakat dalam katagori apa pun merupakan dialektika alamiah dan ilmiah yang perlu diterima oleh siapa pun sebagai realitas sosial.