Pengangkatan anak merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat maka perlu adanya pemahaman secara yuridis karena timbulnya akibat hukum dalam perspektif Hukum Adat, Islam, dan Barat. Dengan perbandingan tersebut diperoleh persamaan dan perbedaan tentang peraturan-peraturan yang mengaturnya, status dari anak angkat, hubungan antara anak angkat dengan orang tua angkat dan hak-hak yang dimilikinya serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakannya. Anak angkat dalam hukum Islam tidak sama kedudukannya dengan anak kandung dalam hak dan kewajibannya. Sedangkan Hukum Barat atau Hukum Adat menempatkan anak angkat sebagai anak kandung dalam segala hal termasuk hak warisannya. Menurut Hukum Adat, pengangkatan anak menyebabkan putusnya hubungan kekeluargaan antara anak angkat dengan orang tua kandungnya. Demikian pun menurut Hukum Barat pengangkatan anak menyebabkan terputusnya hubungan hukum dengan orang tua kandungnya.
Buku ini berisi mengenai Pentingnya Keamanan Cyber, Serangan, Konsep Dan Teknik,Melindungi Data Dan Privasi Anda, Melindungi Organisasi, masa depan dibidang Keamanan Cyber, Menjadi Spesialis Keamanan,Melindungi Domain Keamanan Cyber Dan Sumber Lab. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua-ku, kepada istri ku Rezi Setria dan anak ku Aiken Mustaqim yang telah memberikan semangat. Terima kasih juga kepada Civitas Universitas Ibn Khaldun Bogor yang telah membantu support pembuatan buku ini dan terima kasih juga kepada Bapak Adri Gautama (Cisco Indonesia Program Manager), Bapak Viddi Mardiansyah dan Bapak Luhur Bayuaji(Instruktur Cisco) yang telah menginspirasi pembuatan buku ini dan sharing ilmunya, kepada fariz Syarif yang telah membantu pembuatan cover pada buku ini, yang terakhir penulis mengucapkan terima kepada pihak- pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu di dalam membantu pembuatan buku ini. Semoga materi yang disajikan dalam buku ini bisa membantu siapa saja yang ingin mempelajari dasar dasar keamanan jaringan, dasar keamanan sistem informasi dan jaringan komputer
Berpikir kritis, kreatif, dan soft skill merupakan berpikir tingkat tinggi sebagai implementasi dalam pembelajaran matematika kontekstual. Studi terhadap kemampuan berpikir di kalangan para pendidik masih sangat rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif itu diduga terjadi karena para pendidik tidak terbiasa melakukan kegiatan penyelidikan (inkuiri) untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit. Para pendidik hanya terbiasa menggunakan pembelajaran biasa (ekspositori) yang biasanya hanya melibatkan soal-soal pembelajaran rutin. Padahal untuk memecahkan soal-soal pembelajaran non rutin diperlukan inovatif, misalnya inkuiri. Inkuiri merupakan salah satu prinsip dalam pendekatan pembelajaran kontekstual yang penting untuk membangun pengetahuannya sendiri (konstruktivistis). Jika para pendidik hanya memiliki kompetensi yang rendah seperti ini akan berdampak negatif terhadap peserta didik. Peserta didik hanya memiliki kemampuan berpikir yang rendah sehingga tidak mempunyai kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan soft skill dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan.