Kemajuan suatu bangsa terlihat dan terukur salah satunya dari kebiasaan masyarakatnya dalam membaca. Pada bangsa yang telah maju cenderung masyarakatnya tergolong literat yaitu masyarakat yang gemar membaca atau sudah terbiasa menggunakan waktu dalam kesehariannya untuk membaca. Bangsa Indonesia masih jauh disebut sebagai masyarakat literat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yaitu pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diberlakukan secara nasional. GLS dilakukan di sekolah-sekolah dengan meminta para siswanya membaca dan menuliskan apa yang sudah dibaca pada gambar sebuah pohon yang di Jawa Barat dikenal dengan istilah pohon geulis. Pohon tempat menyimpan ide-ide pokok dari apa yang siswa baca. Kurangnya pemahaman para guru dalam menerapkan strategi dan metode membaca, termasuk minat dan motivasi siswa dalam membaca masih rendah dalam membaca. Penulisan buku ini diharapkan adanya peningkatan dan pemahaman bacaan untuk mengomunikasikan hasil baca kiranya dapat terus dilakukan menjadi sebuah gerakan membangun komunitas belajar. Model learning community siswa melalui pembelajaran membaca berbasis lesson study yang dikembangkan dalam tulisan ini merupakan perancangan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca.
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH: Teknik Penulisan Artikel Ilmiah, Menghindari Plagiat, dan Melindungi Hak Cipta Karya Tulis. Buku ini ditulis untuk memberikan pencerahan kepada setiap orang yang menghendaki menjadi penulis terutama bagi para civitas academica yaitu dosen dan mahasiswa. Begitu juga bagi masyarakat umum yang memiliki minat atau perhatian dalam dunia kepenulisan sehingga dapat menuangkan gagasannya dalam berbagai bentuk tulisan seperti yang tercantum dalam judul buku. Dengan membaca dan menulis itulah akan lahir keadaban dan perdaban manusia di jagad raya ini sebagai pemegang tampuk kekhalifahan untuk memimpin dunia (Kahlifah fil`ard). Seorang khalifah dapat memimpin dunia secara baik dan bijaksana jika memiliki persyaratan pengatahuan (Knowladge), pengalaman (research), dan kemampaun (Skill). Ketiga syarat tersebut hanya dapat diraih dengan cara membaca dan menulis. Semakin banyak membaca semakin luas ilmu yang diraih. Semakin sering menulis semakin kuat ilmu yang diperoleh, sekalipun ilmu yang diperoleh itu sedikit-banyaknya bersifat relatively, sebagaimana firman Allah “wama utitum bil-ilmi illa qalila” . nemun demikian dapat dipastikan bahwa orang yang membaca 1000 buku jauh lebih hebat daripada orang yang membaca 10 buku. Cermati kata-kata bijak “menulislah sekarang di atas kertas; sebelum ditulis orang di atas batu nisan…”
Publikasi karya ilmiah bagi mahasiswa merupakan kewajiban yang tidak bisa dielakkan. Bukan hanya sebagai persyaratan lulus S1, S2 atau S3, publikasi ilmiah lebih berfungsi sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Bagi mahasiswa, publikasi karya ilmiah sering menjadi momok yang menakutkan karena mengancam kelulusan mereka. Oleh karena itu, perlu berbagai upaya sebagai jalan keluar terhindar dari momok menakutkan tersebut. Buku dengan judul “Kiat Menulis Ilmiah Bagi Mahasiswa” disusun untuk memberi kemudahan kepada mahasiswa dalam menulis karya-karya ilmiah, baik yang menjadi tuntutan dalam proses belajar maupun dalam pengembangan diri. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman dalam membimbing mahasiswa menghasilkan karya ilmiahnya. Harapan kami, semoga buku ini bermanfaat. Amin.
This book is intended for students who want to learn English, especially for writing and reading skills. In addition to increasing the ability to write and read, this book also contains health and technology that cannot be separated from Islam as a guide to our lives. In addition, in this book there are basic tenses that students must know. Finally, the author wants this book to be able to improve his ability inEnglish.
Pembentukan kata melibatkan aspek bunyi atau aspek fonologis. Pembahasan tentang aspek fonologis dalam pembentukan kata dikenali sebagai kajian morfofonemik. Selain didapati dalam realisasi fonologis kata asli dalam sebuah bahasa, gejala morfofonemis sering didapati dalam realisasi fonologis kata salinan. Buku ini membahas gejala morfofonemis dalam pembentukan kata salinan (loan words) dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Arab serta kata salinan dalam bahasa Arab yang berasal dari bahasa Inggris. Gejala morfofonemis dalam realisasi fonologis kata dalam sejumlah bahasa lain, yakni yang gayut (relevant) dengan topik yang sedang didiskusikan, juga dibahas. Gejala lain, selain gejala morfofonemis, dalam pembentukan kata seperti pelekatan morfem terikat, analogi, hiperkoreksi, dan ketaklaziman korespodensi grafem-fonem dalam pembentukan kata salinan pun dibahas dalam buku ini.