Islamic social reporting (ISR) adalah pelaporan sosial yang tidak hanya melibatkan harapan secara holistik dari masyarakat mengenai peran perusahaannya tetapi juga pada perspektif spiritual. Secara singkat sebenarnya ISR mengandung makna bahwa sebuah perusahaan dalam melakukan tindakan sosial dan pelaporannya harus memperhatikan tugas moral yang jujur, mematuhi hukum, menjunjung tinggi integritas dan tidak melakukan tindak korupsi. Konsep ini menekankan bahwa perusahaan seharusnya mengembangkan praktik bisnis yang etis dan sustainable, secara ekonomi, sosial, dan lingkungan sesuai dengan hukum positif dan prinsip-prinsip syariah. Selanjutnya berkembangnya ISR turut meningkatkan perhatian masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan berbasis syariah. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat untuk mengenal secara lebih detail terhadap perusahaan-perusahaan syariah yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Pada akhirnya Buku ini merupakan literatur yang menarik untuk dijadikan referensi, dikarenakan pembahasannya disajikan secara sistematis, komprehensif dan aplikatif. Sehingga nantinya diharapkan dapat membantu pihak-pihak atau pengguna yang berkepentingan terkait kajian teoritis dan empiris mengenai Islamic social reporting.
Komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa akan menumbuhkan perubahan pada diri siswa. Oleh karena itu, membangun komunikasi pembelajaran yang efektif merupakan tugas utama seorang guru. Komunikasi yang efektif, artinya guru dan siswa sama-sama memahami apa yang dikomunikasikan, dan bagaimana mengomunikasikannya. Selain itu, guru dan siswa memahami sejauh mana kinerjanya dalam pembelajaran. Guru pada hakikatnya adalah pembelajar senior yang harus mentransformasikan pengalaman belajarnya pada pembelajar junior (siswa). Guru harus membantu berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para pembelajar junior, demikian juga antar siswa dengan siswa lainnya. Dalam perspektif Islam, seseorang hendaknya berkomunikasi dengan rambu-rambu sebagai berikut: (1) Berbicara sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, (2) Berkomunikasi dalam menegakan kebaikan dan ketakwaan, (3) Berkomunikasi dalam menegakan amar ma’ruf dan nahi munkar, (4) Bersikap ramah dan pemaaf dalam berkomunikasi, (5) Dilarang berkomunikasi dengan cara berbuat ghibah, dan (6) Berkomunikasi harus memiliki komitmen yang tinggi, tidak asal-asalan. Buku ini membahas tentang hakikat komunikasi pembelajaran, baik dalam perspektif umum dan perspektif Islam. Tujuan utama adalah memberikan masukan untuk para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran untuk menghasilkan manusia yang beriman dan bertakwa dapat tercapai. Amin.