Al-Qur’an sebagai sumber dasar ilmu-ilmu ke-Islaman yang isinya memuat berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga perlu dipelajari oleh kaum akademisi salah satunya melalui kajian tafsir. Kajian tafsir Al-Quran merupakan salah satu komponen proses pembelajaran di setiap lembaga pendidikan Islam telah banyak menawarkan konsep dan ide-ide yang bersumber dari Al-Qur’an. Kajian tafsir Al-Qur’an tidak hanya membicarakan gagasan-gagasan yang lepas dari konteks keislaman, tetapi sebaiknya kajian harus menjadi sumber aspirasi dan inspirasi untuk pengembangan para siswa-mahasiswa, santri-mahasantri serta para jamaah lainnya di lembaga di berbagai lembaga pendidikan secara khusus. Para siswa-mahasiswa, santri-mahasantri wajib memiliki kecerdasan dan jiwa penuh keyakinan yang mendalam di bidang ajaran keislaman, sehingga seluruh lembaga pendidikan Islam termasuk pondok pesantren dapat menghadirkan para lulusannya yang menguasai ilmu-ilmu keislaman dari sumber utamanya. Dari sekian banyak kajian tafsir, salah satunya yaitu Tafsir Al-Badar. Nama Tafsir Al-Badar diambil dari nama-nama yang memiliki aspek historis yaitu Kisah Perang Badar. Perang Badar merupakan sejarah keemasan/kemenangan umat Islam yang telah diabadikan dalam Al-Quran. Sebagai harapan kejayaan dan kemenangan umat Islam masa depan yang gemilang, maka kemenangan perjuangan Rasulullah diperang Badar harus dijadikan inspirasi dan aspirasi bagi para pemangku kebenaran Islam. Tafsir Al-Badar ini dapat digunakan pada mata kuliah Tafsir pada program S1, S2, dan S3 sebagai…
Pendidikan multikultural dalam konteks pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah diajarkan dan dikembangkan dengan tidak menyebut pendidikan multikultural. Masalah utama dalam pendidikan multikultural yang saat ini ada terletak pada terminologis dan filosofis sehingga pendidikan multikultural dianggap sebagai wacana baru di Indonesia. Kesadaran akan multikultural sesungguhnya sudah berlangsung lama di Indonesia yang terwujud melalui pembelajaran dengan latar belakang suku, agama, dan ras yang beragam. Pendidikan multikultural di sekolah-sekolah disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik. Pendidikan multikultural dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) misalnya harus berlandaskan tauhîd yang merujuk kepada al-Qu’ran dan as-Sunnah. Guru sebagai pendidik memiliki kemampuan dalam menggunakan metode dan memberi contoh terbaik dalam impelementasi pendidikan multikultural. Pendekatan multikultural dalam pembelajaran PAI merupakan salah satu ikhtiar bahwa PAI sesuai atau mampu menyesuaikan diri disetiap zaman dan kondisi. Karena itu Islamic Multicultural Education perlu dilaksanakan secara komprehensif. Pelaksanaan pendidikan multikultural mulai dari pengadaan pendidik, pemenuhan standar-standar pendidikan sampai ke evaluasi pendidikan harus dipersiapkan. Guru-guru PAI merupakan benteng terdepan untuk mewujudkan generasi yang beradab. Dalam menanggapi isu-isu kemoderan perlu dilaksanakan pembelajaran PAI dengan menggunakan terminologi yang islami. Pembelajaran agama Islam dengan model keteladanan merupakan contoh terbaik bagi peserta didik.